
Pada
tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan
diastolik. Pada hipertensi sistolik terisolasi.Tekanan sistolik mencapai
140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg
dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini
sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia,
hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah, tekanan sistolik
terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat
sampai usia 55-60 tahun, kemudian menurun secara perlahan.
Penyebab meningkatnya tekanan darah dalam arteri yang
mengakibatkan darah tinggi bisa melalui beberapa cara :
1. Jantung memompa lebih kuat
sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya.
2. Arteri
besar kehilangan kelenturannya (kaku), dan tidak dapat mengembang pada
saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Akibatnya darah
dipaksa melalui pembuluh yang sempit dan menyebabkan naiknya tekanan
3.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan
darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal yang tidak
mampu membuang sejumlah garam dan air dari tubuh. Volume darah dalam tubuh
meningkat tekanan darah juga meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas memompa
jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, banyak cairan keluar dari
sirkulasi, maka tekanan darah akan menurun.
4.
Perubahan Fungsi Ginjal
Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal. Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal. Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
Alpukat (Persea Gratissima Gaertn.)
Cara membuat : 3 Lembar daun alpdkat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.
Cara membuat : 3 Lembar daun alpdkat dicuci bersih lalu diseduh dengan 1 gelas air panas. Setelah dingin diminum sekaligus.
Bawang Putih (AIlium Sativum. Linn.)
Cara membuat : 3 Siung bawang putih, ditumbuk halus. Peras dengan air secukupnya. Saring, minum setiap hari secara teratur. Atau 2 siung bawang putih dipanggang. Makan setiap pagi selama 7 hari.
Cara membuat : 3 Siung bawang putih, ditumbuk halus. Peras dengan air secukupnya. Saring, minum setiap hari secara teratur. Atau 2 siung bawang putih dipanggang. Makan setiap pagi selama 7 hari.
Belimbing Asam (Averhoa Bilimbi)
Cara membuat : 3 Buah belimbing asam dan 1/2 ikat daun kemangi. Rebus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga. Tersisa 1/2 gelas. Saring, ambil airnya, minum menjelang tidur (diulangi 3 hari sekali).
Cara membuat : 3 Buah belimbing asam dan 1/2 ikat daun kemangi. Rebus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga. Tersisa 1/2 gelas. Saring, ambil airnya, minum menjelang tidur (diulangi 3 hari sekali).
Ketimun (Cucumis Safivus L.)
Cara membuat : 2 Buah ketimun segar dicuci bersih lalu diparut. Peras lalu disaring. Minum sekaligus 2-3 kali sehari.
Cara membuat : 2 Buah ketimun segar dicuci bersih lalu diparut. Peras lalu disaring. Minum sekaligus 2-3 kali sehari.
Seledri (Apium Graveolens, Linn.)
Cara membuat : Daun seledri secukupnya diperas dengan air masak secukupnya kemudian disaring. Minum 3 kali sehari 2 sendok makan, dan lakukan secara teratur. Catatan : Penggunaan berlebihan berbahaya.
Cara membuat : Daun seledri secukupnya diperas dengan air masak secukupnya kemudian disaring. Minum 3 kali sehari 2 sendok makan, dan lakukan secara teratur. Catatan : Penggunaan berlebihan berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar